Bimbingan edukasi dari Tim Mari Melihat |
Malam semakin gelap, suhu udara di desa Merah Arai
mulai dingin. Seperti biasanya, meskipun siang panas, namun malam tetap dingin.
Suara orang-orang terdengar jelas di arah seteher sungai. Suaranya seperti suara
orang kelelahan. Ya. Jam 22.30 rombongan Komunitas
Mari Melihat sudah tiba setelah menempuh perjalanan 10 jam menggunakan
perahu menelusuri sungai kayan di musim kemarau.
Kali ini Desa kami kembali beruntung, nampaknya
semakin terkenal. Banyak yang mengunjungi. Tahun 2018 yang mengunjungi adalah Komunitas Mari Melihat. Akhir 2017 lalu, desa Merah Arai
dikunjungi oleh Tim Trans7, mereka meliput aktivitas masyarakat dan sekolah,
wajah-wajah lugu masyarakat desa terlihat di TV dalam program, “Indonesiaku”.
Mereka senang dan gembira melihat wajahnya nampak di TV. Tidak hanya itu, menyaksikan
aktivitas peliputan pun sebuah hiburan yang tak terlupakan, maklum masyarakat
kami adalah masyarakat pedalaman yang kurang hiburan, melihat alat-alat teknologi
seperti drone, itu adalah hal baru dan aneh. Tapi tidak mengapa, yang penting
masyarakat terhibur.
Komunitas Mari Melihat adalah komunitas sosial yang
bergerak dalam bidang pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Komunitas yang
beranggotakan anak-anak muda yang berasal dari berbagai profesi ini rela meninggalkan
kemeriahan hari Kemerdekaan RI di kota demi menikmati serunya merayakan hari
kemerdekaan RI ke-73 bersama masyarakat pedalaman. Kata mereka, sensasi di
pedalaman beda dan unik. Saat mengunjungi desa kami, mereka memberi judul
“Backpacker to Share 2 Spesial Hari Kemeredekaan”. Di hari kemerdekaan kali ini,
desa kami menjadi spesial. Tidak
tanggung-tanggung, Komunitas Mari Melihat memboyong pasukan sebanyak 26 orang,
yang siap berbagi donasi, pengalaman dan ilmu untuk masyarakat dan pelajar di
SDN 15 Merah Arai.
*****
Kata kepala Desa, 17 Agustus 2018, adalah hari sangat
bersejarah bagi masyarakat Merah Arai, karena hari ini, perangkat desa, warga
sekolah dan seluruh masyarakat melaksanakan upacara bersama dalam memperingati
hari Kemerdekaan RI ke-73. Upacara bersama seperti ini sebelumnya belum pernah
dilaksanakan. Momentumnya sangat indah, diinisiasi oleh Komunitas Mari Melihat
sehingga bisa dilaksanakan upacara bersama. Kabarnya, upacara bersama dan
dilanjutkan dengan berbagai perlombaan rakyat akan dijadikan kegiatan wajib di
desa Merah Arai pada tahun-tahun berikutnya.
Setelah upacara, Komunitas Mari Melihat melakukan
berbagai kegiatan edukasi kepada para pelajar, di akhir kegiatan juga dilakukan
pembagian 100 paket pendidikan (tas sekolah dan alat tulis) untuk seluruh siswa
SDN 15 Merah Arai. Disamping itu, mereka juga memberikan donasi berbagai alat
bangunan untuk merehab bangunan sekolah yang rusak.
Masyarakat gotong royonh merehap sekolah |
Aktivitas Belajar di Taman Baca |
*****
Desa Merah Arai sangat terkenal dengan keramahan
penduduknya, desa yang indah dan permai. Tamu yang datang akan dilayani bak raja. Tapi ingat,
sopan santun dan tata krama sangat dijunjung tinggi di desa Merah Arai. Jika
tidak percaya, tanyakanlah pada Komunitas Mari Melihat yang sudah berada 3 hari
di Desa Merah Arai.
Terimakasih untuk donasi yang telah diberikan, semoga
bermanfaat bagi masyarakat desa Merah Arai dan semoga menjadi amal ibadah bagi
para donator. Jangan bosan-bosan berbagi, karena melangkah adalah membagi
pijakan kepada tanah. Mari melihat, dan melangkahlah ke seluruh pelosok
Sintang, di sana banyak hal yang perlu kita bagikan.
Merah Arai, 19 Agustus 2018
0 komentar:
Posting Komentar