[Suasana Ujian Siswa MI Ile Ape NTT] |
Tahun
ini merupakan tahun yang paling seksi untuk diikuti, tahun yang
membuat jantung berdebar-debar. Bagai mana tidak, ada dua pesta besar
akan dilangsungkan yaitu pemilu dan Ujian Nasional. Sepertinya nasib
bangsa Indonesia akan ditentukan pada tahun ini. Pada tanggal 14 April
nanti, ribuan anak akan mengikuti pesta besar dengan judul Hari Penentuan.
Ada seorang anak yang tinggal disamping rumahku, sebut saja nama Aris,
ibunya memintaku untuk memberikan sedikit nasehat kepada anaknya dalam
menghadapi ujian nasional besok. Kira-kira beginilah nasihatnya:
Nak,
sudah cukup bereforia pasca pemilu. Aku tahu kau sudah dewasa, buktinya
kau mempunyai hak suara pada pemilihan legislatif 9 April silam. Siapa
yang kau pilih? Dari partai mana? Ahh. Itu bukan urusanku. Kau tak perlu
cemas, tak perlu khawatir terhadap caleg yang kau pilih kalau
seandainya dia tidak menang. Kalaupun dia menang, apakah dia akan
memperdulikanmu? Belum tentu. Kau adalah orang yang sangat baik karena
telah memberikan mereka pekerjaan, pekerjaan sebagai anggota dewan yang
terhormat.
Nak,
berhentilah memikirkan soal politik, soal hasil pemilu tempo hari, itu
bukan urusanmu, itu urusan bapak/ibu yang sedang merekap surat suara
disana, itu urusan orang tuamu dan urusan mereka yang naik mobil plat
merah. Kau pikir aku mengajarkanmu untuk apatis? Ohh, tidak. Aku peduli
padamu, kau masih mempunyai agenda besar yang harus dilalui dan itu
lebih penting.
Aku
tahu, kau pasti bertanya. Lantas apa urusanku. Pak? Kau lupa? Senin
besok ada pesta untuk kalian, pesta putih abu-abu serentak seluruh
Indonesia. Nasibmu akan ditentukan disini, masa depanmu bermula dari
bangku SMA ini. Aku tahu kau sudah belajar dengan sangat giat, bimbingan
sore selalu kau ikuti, dirumahpun kau selalu bergelut dengan buku.
Nak,
kau mungkin mendapatkan angin surga dari kakak kelasmu dulu. Saat UN
berlangsung pasti ada "makhluk siluman" yang memberikan kunci jawaban,
sehingga kau tak perlu belajar. Kau percaya? Sungguh sial kalau kau
mempercayainya. Kalau pun iya, apakah kau ingin belajar jadi penipu? Aku
sangat yakin kau tidak akan berbuat curang.
Nak,
memang sial nasibmu, miris sekali. UN sebenarnya adalah isu seksi buat
media masa di negri ini, namun satu hari sebelum UN berlangsung berita
di koran maupun televisi tidak seheboh pada tahun kemarin. Kau jangan
bersedih kalau pada tahun ini para petinggi bangsa tidak memberikan
perhatian penuh padamu. Maklumi saja, ini tahun politik, pesta lima
tahun sekali belum selesai. Katanya nasib bangsa ini ditentukan pada
tahun ini. lalu, bagaimana dengan nasibmu?.
Nak,
kau harus tahu, hasil UN 2014 untuk tingkat SMA sederajat sepenuhnya
dijadikan pertimbangan masuk perguruan tinggi negeri. Kalau kau tidak
lulus maka kau tidak akan bisa masuk perguruan tinggi negeri. Kau ingin
menganggur? Aku yakin tidak. Bangsa ini membutuhkanmu. Kau yang akan
duduk di bangku terhormat di gedung DPR, kau yang akan menjadi pimpinan
daerah. Kami semua menaruh harapan padamu. Ulang tahun emas Indonesia
pada tahun 2045 nanti adalah milikmu, maka persiapkanlah dirimu dari
sekarang.
Nak,
kalau kau tidak pintar, kalau kau tidak paham agama, kalau akhlakmu
buruk, maka kau tidak jauh berbeda dengan mereka. Mereka itu bodoh,
buktinya mereka korupsi. Orang pintar tidak akan korupsi karena orang
pintar tahu korupsi itu dapat merugikan orang lain dan hukumnya adalah
dosa besar.
Nak,
Ujian Nasional itu seru lho, soalnya banyak dan sulit. Tapi enak banget
ketika kau menikmatinya. Ingat, kau sudah belajar kan...???
Nak,
jangan lupa minta bantuan pada Allah SWT, hanya dia yang bisa
menolongmu pada saat ujian berlangsung. Bukan guru, bukan kepala
sekolah, bukan pengawas dan juga bukan "makhluk siluman" itu.
Ingat, Hadirkan Allah dalam hatimu.
Selamat mengikuti Ujian Nasional 2014.
Semoga sukses...!!
#Darbe. Gedung PPG. F.2.01.13 April 2014.
0 komentar:
Posting Komentar