Selamat
datang di dunia kampus! Sebuah kalimat yang sering terdengar di telinga
mahasiswa yang baru menginjakkan kakinya di dunia baru, dunia yang
tidak lagi memakai baju seragam, dunia yang gurunya boleh masuk kapan
saja, dunia yang tempat belajarnya tanpa pagar pembatas,dunia yang
orang-orangnya sering turun ke jalan dan teriak-teriak di depan kantor
pemerintahan. Ya. Dunia itu bernama Kampus.
Semua
kampus di Indonesia khususnya Aceh kembali didatangi oleh mahasiswa
baru, mahasiswa yang siap menimba ilmu 4 tahun kedepan bahkan ada yang
sampai 8 tahun dan jika lebih dari itu maka akan dikeluarkan dengan
tidak hormat alias DO (drop out). Dunia kampus sangat jauh berbeda
dengan dunia sekolah, boleh dikatakan tidak ada yang sama sehingga
perbedaan inilah yang membuat mahasiswa baru merasakan telah memasuki
dunia baru dan menemukan suasana dan rasa baru. Nuansa yang serba baru
inilah yang membuat mereka harus pandai-pandai beradaptasi dengan
lingkungan baru itu karena ketika mereka gagal beradaptasi maka akan
berdampak pada proses study yang pada akhirnya kegagalan pun akan mereka
dapatkan. Nah, untuk membantu mahasiswa baru supaya cepat beradaptasi
dengan lingkungan kampus membuat pihak kampus pun melalui
lembaga-lembaga mahasiswanya terbuka hatinya untuk melaksanakan
orientasi pengenalan kampus atau biasa disebut OSPEK.
Selama
ini Ospek yang dilaksanakan di kampus banyak sekali istilahnya, setiap
Jurusan, Fakultas dan Universitas mempunyai istilah yang berbeda tetapi
tujuan dan maksudnya adalah sama. Apapun namanya istilah besarnya adalah
orientasi pengenalan kampus (OSPEK).
Ospek
bertujuan memperkenalkan kampus yang akan dijadikan tempat belajar
mahasiswa baru selama 4 tahun kedepan, memperkenalkan semuanya mulai
dari A sampai Z. Ospek juga bertujuan untuk menjalin
silaturrahmi antara teman sejawat, dan mahasiswa baru dengan seniornya.
Tujuannya sangat mulia kalau dikemas dalam sebuh kegiatan yang
manusiawi, menarik dan menyenagkan.
Pelaksanaan
Ospek di kampus banyak menuai pro dan kontra. Semua kalangan
pempertahankan pendapat masing-masing dengan berbagai alasan
masing-masing pula. Pihak yang pro untuk pelaksanaan ospek mengatakan
bahwa ospek adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru
dengan alasan-alasan yang masuk akal. Pihak yang kontra dengan
pelaksanaan ospek mengatakan kalau ospek hanyalah ajang peloncoan, balas
dendam senior kepada junior, ajang tebar pesona, dan ajang bisnis para
senior atau panitia pelaksana ospek. Pada dasarnya semua pihak mempunyai
tujuan yang baik dalam menyambut kedatangan adik-adik baru namun
pelaksanaan dilapangan yang tidak sesuai dengan tujuan dan harapan
semula sehingga ada pihak yang tidak sependapat dan ingin supaya ospek
yang dilaksanakan di kampus dihapuskan karena banyak menimbulkan
mudzarat daripada manfaatnya.
Saya
pikir, fokus masalahnya adalah pada pelaksanaannya saja. Selama ini
konsep ospek yang dilaksanakan oleh Himpunan maupun Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) kurang jelas, panitia pelaksana lebih sering copy-paste
konsep yang dilaksanakan oleh pendahulunya. Padahal belum tentu konsep
yang dilaksanakan oleh pendahulunya dulu berhasil, alasannya karena
selama pelaksanaan ospek sampai selesainya acara tidak ada indikator
yang jelas untuk keberhasilan sebuah kegiatan ospek itu sendiri.
Sejatinya
sebuah kegiatan besar seperti ospek harus dikonsepkan dengan matang,
dibuat dalam sebuah konsep tertulis dengan indikator dan output yang
jelas dan disetujuai oleh pimpinan Jurusan maupun Fakultas sehingga
dilaksanakan dengan berpedoman pada konsep yang sudah disusun tersebut.
Artinya harus ada transparansi pelaksanaan kegiatan antara pelaksana
kegiatan dalam hal ini lembaga kampus, pimpinan Fakultas yang menjadi
penanggung jawab dan mahasiswa baru yang bertindak sebagai objek
pelaksanaan kegiatan. Jika ketiga komponen ini saling percaya maka
kegiatan yang akan dilaksanakan akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan harapan.
Ospek
yang baik menjadi tanda bahwa mahasiswa disuatu kampus memanglah
berkualitas, mengedepankan intelektualitas dan kebersamaan sehingga
tidak bertindak arogan kepada orang lain. Ospek yang baik juga
menunjukkan bahwa para dosen dan unsur pimpinan yang ada di kampus mampu
memberi pengaruh positif kepada mahasiswanya untuk bisa melaksanakan
kegiatan yang produktif, inovatif, kreatif, dan mengedepankan
intelektualitas sehingga tidak merugikan orang lain. Ospek yang baik
menunjukkan bahwa manajemen suatu kampus mampu mengelola kampusnya
menjadi lokasi yang nyaman dan aman untuk melaksanakan kegiatan
bersosialisasi, bertoleransi dan belajar.
Intinya,
apupun namanya, apapun kegiatannya dan siapapun pelaksananya, ospek
harus dikemas dalam sebuah kegiatan yang menarik, kreatif inovatif, dan
menyenangkan. Jangan sampai mahasiswa baru mengikuti ospek secara
terpaksa karena hasilnya pun akan tidak baik. Buatlah mahasiswa baru
terpanggil dan merasan senang mengikuti ospek karena sesuatu yang
dilakukan atas dasar menyenangkan maka akan menghasilkan sesuatu yang
menyenangkan pula.
[M. Darmansyah Hasbi]
0 komentar:
Posting Komentar