Naufal Raziq saat menjelaskan cara kerja alat yang dibuatnya |
Pergelaran
Pekan Inovatif Nasional (PIN) Desa ke-1 dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Nasional XVII Tahun 2015 di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda
Aceh sudah berlangsung sejak tanggal 8 Oktober kemarin. Aneka produk
teknologi, makanan dan kerajinan tangan dari berbagai daerah seluruh
Indonesia dipamerkan di arena ini. Melihat arena pagelaran yang dihelat
selama enam hari ini tak ubahnya memasuki miniatur Indonesia Raya. Jika
ingin melihat Indonesia datanglah ke tempat ini dan akan berlangsung
sampai tanggal 12 Oktober 2015. Pastikan untuk membawa keluarga dan ajak
orang se kampung.
Sejak
berlangsungnya acara, saya setiap hari mengunjungi arena TTG,
Alhamdulillah betah karena banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari dari
tempat ini, bagaimana tidak, produk-produk teknologi tepat guna yang
serba sederhana banyak sekali saya jumpai. Bentuknya unik-unik,
kreativitasnnya canggih, tidak ketinggalan jaman dan manfaatnyapun
nyata. Bagi orang yang berkecimpung di dunia pendidikan rugi sekali
kalau tidak berkunjung dan jika datang, pastikan menyiapkan berbagai
pertanyaan untuk ditanyakan pada pembuat produk itu.
Ada
yang menarik perhatian saya dan juga perhatian semua pengunjung pada
pargelaran TTG kali ini. Ini versi saya bukan versinya pemerintah, yaitu
Alat Energi Listrik dari Pohon Kedondong. Alat ini bukanlah hal
baru bagi orang yang berkecimpung di dunia sains, bahkan di kampus
konsepnya sering dipelajari, banyak makalah yang sudah membahasnya,
namun yang menariknya adalah orang yang menemukan dan membuat produk ini
adalah anak kecil yang masih duduk di kelas VIII MTs Negeri Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh.
Naufal Raziq Siswa Kelas VIII MTs |
Namanya
Naufal Raziq, saya sangat tertarik dan bangga melihat kepiawaian
anak ini dalam menjelaskan cara kerja alat yang dia buat bahkan dia dengan mudah menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. Sangat menguasai konsep
IPA dan tahu betul terhadap alat yang diciptakannya itu. Cara Naufal
menjelaskan tidak hanya membuat para pengunjung mengerti konsep, cara
kerja kerja dan latar belakang alat ini diciptakan tetapi juga membuat
para pengunjung termotivasi ingin membuat alat serupa di rumah mereka
masing-masing. Kevokalan dan olah bahasanya sudah seperti mahasiswa
presentasi saat seminar proposal di kampus, untuk anak seumuran dia bagi
saya sangat luar biasa.
Saya
sempat bertanya bagaimana cerita awal mula Naufal membuat alat ini,
menurut Naufal, ide untuk membuat Alat energi Listrik dari Pohon
Kedondong bermula saat dia duduk di bangku kelas VI SD saat mempelajari
materi IPA tentang energi listrik di sekolah. Karena orang tuanya
bekerja sebagai teknisi elektronik membuat Naufal tidak kesulitan untuk
mendapatkan berbagai alat pendukung elektronik di rumahnya dan segera
melakukan berbagai percobaan terhadap ilmu yang dia dapat di sekolah.
Pada akhirnya Naufal memahami konsep dan dengan sedikit motivasi dari
orang tuanya sehingga bisa membuat alat yang sekarang terpampang di
arena TTG di stand Aceh. Menurut Naufal: dukungan, semangat dari ayah
dan kecintaan seorang ibu sangat mempengaruhinya. Hebat bukan.
Banyak
sekali yang mengunjungi stand Aceh hanya untuk melihat kehebatan Naufal
Raziq ini, mulai dari anak sekolah, guru, mahasiswa, dosen dan para
orang tua. Bukan apa-apa, mereka hanya bangga dan kagum. Sempat seorang
ibu pejabat dari Sumatera Barat bilang, “Nak, pintar banget. Kamu makan
apa sih?”. Saya yang sedang berada disampingnya bilang “makan nasi
seperti kita juga lah bu”. Disampingnya ada seorang kepala sekolah salah
satu SMP favorit di Banda Aceh berucap, “Naufal, kamu mau pindah ke
Sekolah di Banda Aceh?, Jika mau, saya urus, saya beri beasiswa”.
Menarik sekali. Berlian memang selalu diperebutkan.
Kemarin,
saya menghabiskan 3 jam 28 menit berada di stand Naufal, hanya untuk
melihat kepiawaian anak hebat ini. Begitu beranjak pulang, saya mulai
berpikir dan khawatir. Tetiba timbul beberapa pertanyaan: apakah sekolah
tempat Naufal menimba ilmu memberi apresiasi? Bagaimana dengan
pemerintah Kota Langsa? Apa kabar pemerintah Aceh?. Ini aset, bukan soal
karyanya tetapi soal bakat, semangat dan motivasi. Anak ini adalah aset
daerah yang harus di dukung, anak ini adalah generasi emas yang akan
menjadi ilmuan di masa mendatang. Anak seperti ini tidak bisa berkembang
sendiri tanpa ada dukungan dari semua pihak.
Kalau boleh jujur, stand Aceh ramai dikunjungi pengunjung karena anak ini, karna Naufal Raziq dengan Alat Energi Listrik dari Pohon Kedondong. Semoga Naufal semakin bersinar dan semoga pemerintah mendukung perkembangannya.
Kalau boleh jujur, stand Aceh ramai dikunjungi pengunjung karena anak ini, karna Naufal Raziq dengan Alat Energi Listrik dari Pohon Kedondong. Semoga Naufal semakin bersinar dan semoga pemerintah mendukung perkembangannya.
Bagi yang ingin menyaksikan kepiawaian dan karnya Naufal Riziq silahkan berkunjung ke arena TTG mulai 7–12 Oktober 2015.
#Darbe. Banda Aceh, 10 Oktober 2015
0 komentar:
Posting Komentar