[Gambar media sosial oleh tempo.com] |
Media
sosial adalah media suka-suka, alat bagi kita untuk mengekspresikan apa
saja selama masih dalam batas kewajaran. Mungkin sulit bagi kita untuk
menyampaikan sesuatu kepada seseorang, baik itu pejabat atau teman.
Media sosial adalah solusinya. Apa yang kita sampaikan mungkin akan
dibaca orang lain, gak masalah sih selama itu baik bagi bagi kita dan
orang yang kita tuju. Dan pastinya bukan hal yang bersifat privasi.
Kadang-kadang,
media sosial juga mengundang petaka, tidak sedikit yang masuk penjara,
banyak yang bermusuhan dan dibunuh. Tergantung, bagaimana menggunakanya.
Jika baik maka hasilnyapun baik dan jika buruk maka hasilnyapun akan
buruk. Begitu halnya di dunia sosial, bagaimana kita bisa membawa diri
dengan baik dalam pergaulan, saling menghargai, tidak meyakiti dan terus
mengasihi.
Media
sosial Twitter dan Line saya tidak mau membahasnya karena saya kurang
tertarik. Saya lebih sering menggunakan media sosial Facebook,
Blackberry Messenger dan WhatsApp saja. Karena di media sosial ini saya
lebih banyak mendapatkan informasi yang menurut saya bermanfaat dan
silaturrahmi jarak jauhpun bisa terjalin dengan baik di media sosial
ini, dan pastinya harus ada paket data dan sinyal.
*****
Facebook
adalah media sosial yang paling mudah untuk membuat grup, ada grup yang
aktif ada juga yang tidak aktif tergantung anggotanya. Seharusnya grup
di Faceboook menyenangkan karena terdiri dari berbagai orang dan
berusaha untuk saling mengenal dan berbagi. Ada grup yang tertutup dan
juga grup rahasia dimana grup ini terdiri dari orang-orang khusus,
terbatas dan mereka saling mengenal pastinya. Tapi sayangnya beberapa
grup tertutup yang saya ikut bergabung didalamnya sangat kaku, tidak
terlalu menyenangkan karena banyak dari anggotanya tidak aktif, biarpun
aktif hanya like saja tanpa memberi komentar. Ketahuan mereka
hanya mengamati saja, kayak intelijen pokoknya. Padahal grup tersebut
dibuat untuk berdiskusi segala hal dan berbagi informasi. Kebayang deh,
sebuah grup Facebook baru aktif, baru ramai jika ada momen, jika ada
masalah, dan jika ada maunya. :)
Untuk media sosial BlackBerry Messenger (BBM) sepertinya
mulai ditinggalkan banyak orang, aplikasinya berat, sekarang mulai
banyak iklannya, membutuhkan sinyal yang bagus untuk bisa menggunakannya
dengan baik, kalau sinyal buruk pasti pending melulu. Pesan kita kirim
hari ini masukknya minggu depan. Hal-hal seperti ini membuat saya
meninggalkan BBM terutama di grup-grup BBM. Aktif sih masih aktif tapi
cuma ngamatin aja, biar kayak intel juga.
Nah,
ini dia media sosial yang sering saya dan juga teman-teman gunakan saat
ini, lebih ringan, murah, tidak butuh sinyal bagus, gak ada iklan, dan
banyak lagi keunggulannya. Pastinya media ini tidak kalah dengan
BlackBerry Messenger, semua yang ada di BlackBerry Messenger ada di media ini kecuali narsis. Namanya adalah WhatsApp. Di WhatsApp kita tidak bisa narsis seperti layaknya di BBM.
Bergerak dari kendala-kendala itulah kami orang-orang yang kecewa dengan Facebook dan BlackBerry Messenger beralih
aktif di WhatsApp dan kami membuat grup disana. Orang-orang yang
bergabung di grup ini semuanya aktif, karena kami selalu warning jika
ada anggota yang tidak aktif alias gak pernah nongol. Grup ini sangat
diidam-idamkan oleh banyak teman-teman kerena update informasi yang
selalu terdepan dan tercepat. Maklum, mereka kebanyakan para Hacker
beriman dan pecandu internet yang selalu memburu informasi.
Ada
yang tanya, gimana cara supaya bisa gabung ke grup rahasisa kalian?
saya menjawab: kami harus tau kamu dari atas sampai bawah, harus tau
berapa lama menggunakan internet dalam sehari, harus tau kehidupanmu
sehari-hari dan warna juga ukuran kolormu. Artinya teman yang memang
bisa dipercaya dan tidak akan berkhianat sekalipun ditodongkan senjata
di kepalanya.
Lho
kenapa serahasia itu? Karena kami mengrahasiakan isi dalam setiap
postingan di grup WhatsApp tersebut, karena banyak hal-hal yang berbau
privasi dan sangat pribadi sekali. Cuma Jan Koum pemilik WhatsApp yang bisa membocorkannya.
Nama
grupnya selalu ganti-ganti menurut momen. Jika malam Jumat ada ritual
khusus yaitu memposting foto teman-teman yang sudah menikah “ka malam Jumat lom”.
Setiap Sabtu mendiskusikan agenda untuk ngumpul pada malam Minggu, dan
banyak lagi hal-hal unik, lucu, yang selalu kami diskusikan bahkan
menjadi bahan hiburan di grup WhatsApp ini. Jika sudah bergabung di grup
ini, maka akan sangat senang dan betah berlama-lama di depan Handphone.
Jika diancam untuk dikeluarkan maka akan segera bertaubat memperbaiki
kesalahan, dan jika dikeluarkan maka akan memohon-mohon untuk bisa
bergabung kembali.
Sepertinya
grup dan orang-orang didalamnya ini akan menjadi cikal bakal lahirnya
sebuah aplikasi besar yang akan menjadi aplikasi sosial raksasa sejagat.
Aneh yaaa, Rasis banget lho! Biarin. :p
#Darbe. 27 Juni 2015.
0 komentar:
Posting Komentar